Rabu, 13 Agustus 2008

Tanggapan Budi Anna Keliat dalam Workshop Standar Asuhan dan Bimbingan Keperawatan Jiwa RSJ Prof.Dr.Soeroyo Magelang 26-27 Oktober 2007

Tanggapan Budi Anna Keliat

1. Pengkajian
- Identitas tidak perlu ditulis banyak karena terintegrasi dengan RM, cukup nama pasien,panggilan dan tanggal masuk.
- Format pengkajian tetap mengacu pada format FKUI.
- Presipitasi dielaborasi pada alasan masuk.
- Tanggal resep tidak perlu dicantumkan.
- Pengkajian di UPI menggunakan GAFF rentang 0-30, diatas skor 30 bisa pindah ke bangsal maintenance.
- Pada interaksi pertama mahsiswa sudah merumuskan diagnosis. Assesment pada data fokus.
- Untuk diagnosis yang sudah pasti langsung dilakukan intevensi sesuai SP.
- Diagnosis mengacu pada NANDA, tidak ada ‘berhubungan dengan’.

2. Intervensi
- Harus ada outcome kemampuan pasien yang dumasukkan dalam tujuan, meliputi kognitif, afektif dan psikomotor untuk mengatasi masalah klien, sehingga klien bisa stabil di rumah.
- Tindakan berupa aktivitas keperawatan (perlu SOP) dan tindakan keperawatan (tidak bisa dikode).
- Pasien bunuh diri bila malam hari tidak boleh diikat, karena harus didampingi perawat.

3. Strategi Pelaksanaan
- Merupakan paket / menu tindakan yang tetap mengacu pada TUK.
- Untuk diagnosis yang belum ada SP-nya, menunggu dirumuskan secara nasional.
- Diagnosa utama diatasi terlebih dahulu, tanpa mnegabaikan diagnosa lain.
- Rumusan tujuan ‘timing’ perlu riset terlebih dahulu. Misal: PK, sudah pernah diteliti, 8-10x pertemuan. Yang lain belum diteliti.

4. Standar kompetensi skill klinik
- Harus mengacu pada buku kompetensi PPNI.
- Ada 12 kompetensi perawat jiwa.

Selasa, 12 Agustus 2008

PENANGANAN KEGAWATAN KEJANG DEMAM PADA ANAK

Disampaikan oleh Ike Mardiati Agustin pada pelatihan kader PKK desa kenteng Sempor Gombong dalam rangkaian kegiatan praktek aners Stikes Muhammadiyah Gombong
(6 agustus 2008)

I. PENDAHULUAN

Kejang demam pada anak merupakan suatu peristiwa yang menakutkan pada kebanyakan orang tua karena kejadiannya yang mendadak dan kebanyakan orang tua tidak tahu harus berbuat apa. Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >380C) yang disebabkan oleh suatu proses diluar otak. Tidak jarang orang tua khawatir jika anaknya panas, apakah nanti akan kejang atau tidak. Dari penelitian, kejadian kejang demam sendiri tidaklah terlalu besar yaitu sekitar 2-4 %, artinya dari 100 anak dengan demam ada sekitar 2-4 yang mengalami kejang. Kejang demam terjadi pada usia 6 bulan – 5 tahun dan terbanyak terjadi pada usia 17-23 bulan.

Saat menghadapi si kecil yang sedang kejang demam, sedapat mungkin cobalah bersikap tenang. Sikap panik hanya akan membuat kita tidak tahu harus berbuat apa yang mungkin saja akan membuat penderitaan anak tambah parah kesalahan orang tua adalah kurang tepat dalam menangani kejang demam itu sendiri yang kemungkian terbesar adalah disebabkan karena kurang pengetahuan orang tua dalam menangani.oleh karena itu dalam makalah ini akan di bahas lebih lanjut mengenai kejang demam pada anak.

II. TINJAUAN TEORITIS KEJANG DEMAM PADA ANAK

a. Pengertian
Kejang demam adalah terbebasnya sekelompok neuron secara tiba-tiba yang mengakibatkan suatu kerusakan kesadaran, gerak, sensasi atau memori yang bersifat sementara (Hudak and Gallo,1996).
Kejang demam adalah serangan pada anak yang terjadi dari kumpulan gejala dengan demam (Walley and Wong’s edisi III,1996).
Kejang demam adalah bangkitan kejang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38° c) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam sering juga disebut kejang demam tonik-klonik, sangat sering dijumpai pada anak-anak usia di bawah 5 tahun. Kejang ini disebabkan oleh adanya suatu awitan hypertermia yang timbul mendadak pada infeksi bakteri atau virus. (Sylvia A. Price, Latraine M. Wikson, 1995).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yang sering di jumpai pada usia anak dibawah lima tahun.
b. Penyebab

Kejang dapat di sebabkan oleh berbagai macam kondisi antara lain:
tumor otak, trauma, bekuan darah pada otak, meningitis, ensefalitis, gangguan elektrolit, dan gejala putus alkohol dan obat gangguan metabolik, uremia, overhidrasi, toksik subcutan dan anoksia serebral. *
Kelainan neurologis Setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu fungsi otak bisa menimbulkan bangkitan kejang. Contoh, akibat trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak, perdarahan di otak, atau kekurangan oksigen dalam jaringan otak (hipoksia).* Bukan neurologis Bisa disebabkan gangguan elektrolit darah akibat muntah dan diare, gula darah rendah akibat sakit yang lama, kurang asupan makanan, kejang lama yang disebabkan epilepsi, gangguan metabolisme, gangguan peredaran darah, keracunan obat/zat kimia, alergi dan cacat bawaan.* Faktor keturunan Kejang akibat penyakit lain seperti epilepsi biasanya berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kejang demam sama. Orang tua yang pernah mengalami kejang sewaktu kecil sebaiknya waspada karena anaknya berisiko tinggi mengalami kejang yang sama.
c. Macam – macam kejang

Kejang demam ada 2 bentuk yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks.1. Kejang demam sederhana adalah kejang demam yang berlangsung singkat,
kurang 15 menit dan umumnya dapat berhenti sendiri. Kejangnya bersifat umum artinya melibatkan seluruh tubuh. Kejang tidak berulang dalam 24 jam pertama. Kejang demam tipe ini merupakan 80% dari seluruh kasus kejang demam.2. Kejang demam kompleks adalah kejang dengan satu ciri sebagai berikut : Kejang lama > 15 menit Kejang fokal / parsial satu sisi tubuh Kejang > 1 kali dalam 24 jam
d. Ciri- ciri kejang
Tentu saja dalam hal ini orang tua harus bisa membaca ciri-ciri seorang anak yang terkena kejang demam. Di antaranya:
kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat dan kejang-kejang selama 5 menit . bola mata berbalik ke atas
gigi terkatup
muntah
tak jarang si anak berhenti napas sejenak.
pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil.
pada kasus berat, si kecil kerap tak sadarkan diri. Adapun intensitas waktu kejang juga sangat bervariasi, dari beberapa detik sampai puluhan menit.
III. PENANGANAN KEJANG DEMAM PADA ANAK

Dalam penanganan kejang demam, harus mengupayakan diri setenang mungkin dalam mengobservasi anak. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
· Anak harus dibaringkan di tempat yang datar dengan posisi menyamping, bukan terlentang, untuk menghindari bahaya tersedak.
· Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut si anak seperti sendok atau penggaris, karena justru benda tersebut dapat menyumbat jalan napas.
· Jangan memegangi anak untuk melawan kejang.
· Sebagian besar kejang berlangsung singkat dan tidak memerlukan penanganan khusus.
· Jika kejang terus berlanjut selama 10 menit, anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Sumber lain menganjurkan anak untuk dibawa ke fasilitas kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah 5 menit. Ada pula sumber yang menyatakan bahwa penanganan lebih baik dilakukan secepat mungkin tanpa menyatakan batasan menit.
· Setelah kejang berakhir (jika <>

persenbahanku untuk ilmu ku..bangkit hai mitraku...

mari buktikan pada dunia bahwa meski di lubang semut sekalipun kita akan terlihat karena semutpun punya kekuatan untuk menjatuhkan seekor gajah..hanya dengan masuk ketelinganya...

workshop internal manajemen dan proses pembelajaran Stikes Muhammadiyah Gombong

workshop ini di laksanakan mulai tanggal 11 s.d 16 agustus di ruang teather Stikes Muhammadiyah Gombong